Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Sangat bagus sekali jika kita merenungkan sebuah ayat dalam Al Qurโ€™an tepatnya dalam surat Al Muโ€™min (disebut pula surat Ghofir). Ayat tersebut menyebutkan bahwa masing-masing kita akan menjalani kematian sebanyak dua kali dan kehidupan sebanyak dua kali. Apa โ€ฆ
BismiLLAHiRahmaniRahim Assalamuโ€™laikum WrWb. Keif halk ya akhi.. alUstadz Sigitโ€ฆmohon maaf sebelumnya .. esโ€ฆ ini ada link coba tolong dibuka.. disitu ada beberapa pendapat berat yg sungguh sangattt mungkin membutuhkan ide2 dr panjenengan yaa al Ustadzโ€ฆ please put your idea there, coz I am alone and dont have enough time and facility to reply them sooner as possible for their question and ideaโ€ฆ because, I believe that you have excelent educational back ground about this caseโ€ฆ Syukran katsiran.. Wassalam WrWb.. Waalaikumussalam Wr Wb Reinkarnasi adalah bahwa ruh pada jasad seseorang yang sudah meninggal berpindah ke jasad yang lainnya baik dia akan merasakan kebahagiaan didalam jasad tersebut ataukah kesengsaraan didalamnya tergantung dari amal-amal yang telah dilakukannya. Ia adalah perpindahan dari jasad yang satu ke jasad lainnya. Ini adalah perkataan paling batil dan kekufuran terhadap Allah, kitab-kitab dan Rasul-rasul-Nya. Sesungguhnya keimanan dengan akherat, hisab perhitungan, surga dan neraka adalah diantara hal-hal yang diinformasikan melalui kedatangan para Rasul dan yang dicakup oleh kitab-kitab-Nya yang diturunkan dan perkataan tentang reinkarnasi ini merupakan pendustaan terhadap itu semua. Tafsir islami terhadap perkaran akherat sudah jelas didalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah saw, diantaranya firman Allah swt Artinya โ€œTiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.โ€ QS. Al Ankabut 57 ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูŽุฑู’ุฌูุนููƒูู…ู’ ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ูˆูŽุนู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุญูŽู‚ู‘ู‹ุง ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุจู’ุฏูŽุฃู ุงู„ู’ุฎูŽู„ู’ู‚ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุนููŠุฏูู‡ู ู„ููŠูŽุฌู’ุฒููŠูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุงู’ ูˆูŽุนูŽู…ูู„ููˆุงู’ ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุงุชู ุจูุงู„ู’ู‚ูุณู’ุทู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูƒูŽููŽุฑููˆุงู’ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุดูŽุฑูŽุงุจูŒ ู…ู‘ูู†ู’ ุญูŽู…ููŠู…ู ูˆูŽุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒ ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุงู’ ูŠูŽูƒู’ููุฑููˆู†ูŽ Artinya โ€œHanya kepada-Nyalah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya menghidupkannya kembali sesudah berbangkit, agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.โ€™ QS. Yunus 4 ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ู†ูŽุญู’ุดูุฑู ุงู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ูˆูŽูู’ุฏู‹ุง ๏ดฟูจูฅ๏ดพ ูˆูŽู†ูŽุณููˆู‚ู ุงู„ู’ู…ูุฌู’ุฑูู…ููŠู†ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูุฑู’ุฏู‹ุง ๏ดฟูจูฆ๏ดพ Artinya โ€œingatlah hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam Keadaan dahaga.โ€ QS. Maryam 85 โ€“ 86 ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽุญู’ุตูŽุงู‡ูู…ู’ ูˆูŽุนูŽุฏู‘ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฏู‘ู‹ุง ๏ดฟูฉูค๏ดพ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูู‡ูู…ู’ ุขุชููŠู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ููŽุฑู’ุฏู‹ุง ๏ดฟูฉูฅ๏ดพ Artinya โ€œAllah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.โ€ QS. Maryam 94 โ€“ 95 Artinya โ€œAllah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya.โ€ QS. An Nisaa 87 Artinya โ€œOrang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah โ€œMemang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.โ€ yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.โ€ QS. At Taghabun 7 Dan ayat-ayat muhkamat lainnya. Sedangkan didalam hadits banyak disebutkan tentang akhirat, penegasannya maupun perincian berbagai perkarannya yang jumlahnya tidak terhitung banyaknya. Diantara sabda Rasulullah saw itu adalah,โ€Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan dalam keadaan telanjang kaki, tidak berbusana dan tidak beralas kaki.โ€ Kemudian beliau membacakan firman-Nya ; Artinya โ€œSebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.โ€ QS. Al Anbiya 104 Dan orang yang pertama kali dikeluarkan dari kubur dengan pakaian ketika meninggalnya pada hari kiamat adalah Ibrahim.โ€ HR. Bukhori 3100 dan Muslim 5104 Sabda Rasulullah saw,โ€Sesungguhnya didalam jasad manusia terdapat sebuah tulang yang tidak dimakan bumi selamanya dan darinya akan dibentuk kembali makhluk itu pada hari kiamat.โ€™ Mereka bertanya,โ€™Tulang apakah itu wahai Rasulullah?โ€™ beliau saw menjawab,โ€™Ia adalah tulang ekor.โ€ HR. Muslim 5255 Sabdanya saw,โ€Pada hari kiamat, matahari akan didekatkan kepada para makhluk hingga berjarak satu mil.โ€™ Salim bin Amirโ€”salah seorang perawi haditsโ€”berkata,โ€™Demi Allah aku tidaklah mengetahui apakah yang dimaksud dengan satu mil itu apakah ia ukuran jarak di bumi ataukah mil yang digunakan untuk mencelak mata.โ€ Rasulullah saw bersabda,โ€Kelak manusia, keringatnya akan tergantung pada amal-amal mereka. Dari mereka ada yang berkeringat hingga kedua mata kakinya, dari mereka ada yang berkeringat hingga kedua lututnya, dari mereka ada yang berkeringat hingga pinggangnya, dari mereka ada yang ditenggelamkan oleh keringatnya sendiri.โ€ si perawi mengatakan,โ€Rasulullah saw mengisyaratkan dengan tangannya kearah bibirnya.โ€ HR. Muslim 5108 Sabdanya saw,โ€Aku memasuki pintu surga pada hari kiamat lalu pintu itu terbuka dan penjaganya berkata,โ€™Siapa anda?โ€™ aku berkata,โ€™Muhammad.โ€™ Dia berkata,โ€™karena engkau aku diperintahkan untuk tidak membukanya bagi seorangpun sebelum dirimu.โ€ HR. Muslim 292 dan berbagai hadits lainnya. Sehingga reinkarnasi roh-roh ini merupakan pendustaan terhadap nash-nash tersebut dan pengingkaran terhadap kebangkitan. Didalam syariah terdapat dalil-dalil yang zhahir yang mengukuhan adzab dan nikmat kubur serta pertanyaan dua malaikat kepada roh manusia dan roh itu tidaklah berpindah kepada jasad yang lainnya akan tetapi yang diterima jasad itu bisa adzab ataupun kenikmatan hingga manusia dikumpulkan kepada tuhan mereka. Imam Ibnu Hazm mengatakan,โ€Cukuplah bantahan terhadap mereka yang menganggap adanya reinkarnasi adalah ijma seluruh ahli islam yang menyatakan kekufuran mereka. Dan terhadap orang yang mengatakan dengan perkataan mereka berarti sesungguhnya itu adalah di luar islam dan Nabi saw datang dengan selain itu.โ€ al Milal wa al Ahwa wa an Nahl 1/166. Keyakinan bahwa jasad akan punah dan tidak akan kembali lagi untuk merasakan nikmat atau menaggung adzab adalah jalan untuk menenggelamkan manusia kedalam syahwat, kezhaliman dan kegelapan. Inilah yang diinginkan setan dari para pengikut akidah yang rusak ini ditambah dengan tenggelamnya mereka didalam kekufuran didalam madzhab yang buruk ini. fatawa al Islam Sual wa Jawab juz I hal 1428 Al Lajnah ad Daimah didalam fatwanya tentang permasalahan ini menyebutkan bahwaโ€ฆ perpindahan roh manusia dari seorang manusia kepada yang lainnya tidaklah benar. Dasar dari itu adalah firman Allah swt ูˆูŽุฅูุฐู’ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู…ูู† ุจูŽู†ููŠ ุขุฏูŽู…ูŽ ู…ูู† ุธูู‡ููˆุฑูู‡ูู…ู’ ุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุชูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ููุณูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู„ูŽุณู’ุชูŽ ุจูุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ู‚ูŽุงู„ููˆุงู’ ุจูŽู„ูŽู‰ ุดูŽู‡ูุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู† ุชูŽู‚ููˆู„ููˆุงู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุฅูู†ู‘ูŽุง ูƒูู†ู‘ูŽุง ุนูŽู†ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุบูŽุงููู„ููŠู†ูŽ Artinya โ€œDan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman โ€œBukankah aku ini Tuhanmu?โ€ mereka menjawab โ€œBetul Engkau Tuban kami, Kami menjadi saksiโ€. kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan โ€œSesungguhnya Kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhanโ€. QS. Al Aโ€™raf 172 Tafsir dari ayat ini adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Malik didalam โ€œal Muwathoโ€™โ€ bahwa Umar bin Khottob ditanya tentang ayat ini ูˆูŽุฅูุฐู’ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู…ูู† ุจูŽู†ููŠ ุขุฏูŽู…ูŽ ู…ูู† ุธูู‡ููˆุฑูู‡ูู…ู’ ุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุชูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ููุณูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู„ูŽุณู’ุชูŽ ุจูุฑูŽุจู‘ููƒูู…ู’ ู‚ูŽุงู„ููˆุงู’ ุจูŽู„ูŽู‰ ุดูŽู‡ูุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู† ุชูŽู‚ููˆู„ููˆุงู’ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู ุฅูู†ู‘ูŽุง ูƒูู†ู‘ูŽุง ุนูŽู†ู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุบูŽุงููู„ููŠู†ูŽ Artinya โ€œDan ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka seraya berfirman โ€œBukankah aku ini Tuhanmu?โ€ mereka menjawab โ€œBetul Engkau Tuban kami, Kami menjadi saksiโ€. kami lakukan yang demikian itu agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan โ€œSesungguhnya Kami Bani Adam adalah orang-orang yang lengah terhadap ini keesaan Tuhanโ€. QS. Al Aโ€™raf 172 Lalu Umar menjawab,โ€™Aku mendengar Rasulullah saw pernah ditanya tentang mereka maka Rasulullah saw bersabda,โ€™Sesungguhnya Allah menciptakan Adam kemudian mengusap punggungnya dengan tangan kanan-Nya maka keluarlah darinya keturunannya lalu Allah berfirman,โ€™Aku telah menciptakan mereka untuk di surga dan mengamalkan amal orang-orang surga.โ€™ Kemudian Allah menugusap punggungnya maka keluarlah darinya keturunannya dan Allah pun berfirman,โ€™Aku telah menciptakan mereka untuk di neraka dan mengamalkan amal orang-orang neraka.โ€ Imam Ahmad di โ€œal Musnadโ€ 311 tahqiq Ahmad Syakir. Imam Malik di โ€œal Muwatthoโ€ 898, Abu Daud 4703, at Tirmidzi 5071, al Hakim di โ€œal Mustadrokโ€ 171, Ibnu Mundih di โ€œar Rod ala al Jahmiyahโ€ 28 Ibnu Abdil Barr mengatakan bahwa makna dari hadits ini, sungguh betul berasal dari Nabi saw dari berbagai sisi yang mengukuhkannya dari hadits Umar bin Khottob, Abdullah bin Masโ€™ud, Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairoh dan yang lainnya. Ijma Ahlus Sunnah wal Jamaโ€™ah menyebutkan bahwa perkataan perpindahan roh dari satu jasad ke jasad lainnya adalah perkataan orang-orang pendukung reinkarnasi dan mereka adalah orang yang paling kufur dan perkataan mereka itu adalah yang paling batil. al Lajnah ad Daimah Li al Buhuts al Ilmiyah wa al Ifta juz IV hal 64 Tidak mungkin roh manusia bertemu dengan roh hewan atau salah satunya berpindah ke yang lainnya, ini yang disebut dengan reinkarnasi roh yang tidak dibenarkan akal dan tidak diterima oleh syariat. Ahli Ilmu menyebutkan bahwa perkataan seperti itu adalah perkataan kufur keluar dari agama. Khalil Ibnu Ishaq al Maliki didalam โ€œMukhtasharโ€ nya mengatakanโ€”tentang segala sesuatu yang menjadikannya dihukum dengan kufur dan murtadโ€”atau tetang reinkarnasi roh.. dia menjelaskannya,โ€Yaitu perpindahannya didalam diri manusia atau lainnya. Dan bahwa sengsara atau bahagianya tergantung pada kebersihan dan keburukannya. Jika jiwanya jahat maka dirinya akan berbentuk seperti keburukannya itu, ia bisa berbentuk anjing, babi atau lainnya. Jika dirinya telah menyelesaikan hukuman dari keburukannya itu maka ia akan berpindah dari seekor kera kepada kera yang lainnya. Akan tetapi jika dirinya belum menyelesaikannya maka ia akan berindah ke bentuk yang lebih buruk lagi hingga dirinya menyelesaikan hukumannya itu. Sedangkan jika jiwanya baik maka ia akan berubah bentuk kepada yang lebih tinggi baik.โ€ Tujuan dari reinkarnasi ini adalah menafikan hari perhitungan hisab, surga dan nerakaโ€ฆ dan didalam keyakinan ini tampaklah pendustaan terhadap nash-nash wahyu dan ijma kaum muslimin. Jadi tidak dibenarkan menurut syariat dan juga akal perkataan bahwa ruh manusia berpindah ke tubuh hewan atau yang lainnya. Markaz al Fatwa no. 36533 Wallahu Aโ€™lam Ustadz Sigit Pranowo Lc

Al-Suyuthi menulis sebuah kitab bernama al-Lumฤโ€™ fi Asbฤb Wurลซd al-Hadits atau juga terkadang disebut secara singkat kitab Asbฤbul Wurลซd hadits. Kitab tersebut berisi beberapa latar belakang kemunculan dari sembilan puluh enam hadits yang telah ia kumpulkan dari berbagai sumber. Sejauh dari penemuan yang ada, kitab al-Lumฤโ€™ fi Asbฤb

PERTANYAAN Assalamu alaikum wr. wb. Kiyai ,asatid, dan para admin, Sya mohon pencerahan nya, Apakah benar ada reinkarnasi dalam kehidupan manusia ? Mohon jawaban nya serta referensi nya. Mohon maaf atas ksalahan. [Goes Fanky]. JAWABAN Reinkarnasi adalah takhayul yang tidak berdasar. Pendapat ini berasal dari orang-orang tak beragama yang berpikiran bahwa manusia akan โ€œmenghilang setelah kematianโ€. Atau timbul pada orang-orang yang merasa takut untuk memasuki alam akhirat setelah kematian. Bagi kedua kelompok manusia ini, kembali ke dunia lagi setelah kematian merupakan suatu harapan yang menarik. Dalam banyak ayatnya, Al-Qurโ€™an menyebutkan bahwa hanya ada sekali kehidupan di dunia ini. Tempat dimana manusia diuji amal perbuatannya. Disebutkan pula bahwa setelah kematian tidak ada arah kembali ke dunia ini. Manusia hanya mati sekali saja. Ini ditegaskan dalam ayat berikut ini Mereka tidak akan merasakan kematian di dalamnya kecuali sekali saja. Tuhanmu memelihara mereka dari azab api neraka. Surat Ad-Dukhan 56 Jadi Al-Qur'an dengan jelas menolak konsep penjelmaan lagi reinkarnasi dan perpindahan. Ruh manusia, meninggalkan badan pada saat mati dan tidak akan dibiarkan hidup kembali ke dunia ini lewat bentuk lain. Dari kitab suci Qur'an "Ketika kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka, dia berkata Wahai Tuhanku! Kembalikanlah aku hidup! Supaya aku mengerjakan perbuatan baik yang telah aku tinggalkan itu. Jangan! Sesungguhnya perkataan itu hanya sekedar dapat diucapkan Di hadapan mereka ada barzah, dinding yang membatasi sampai hari mereka dibangkitkan." 23 99-100. Jadi, kitab suci Qur'an menyatakan bahwa ruh manusia tidak akan hidup dua kali di dunia ini, dengan demikian ruh itu tidak akan dibiarkan menempati badan hidup yang lain, baik manusia ataupun bukan manusia. Kenyataan-kenyataan yang dapat ditinjau mendukung ajaran ini. Bila ruh manusia menempati badan-badan manusia yang baru, maka tidak akan menambah kepadatan penduduk, sebab ruh seseorang dapat menempati hanya satu badan. Kepadatan penduduk pada abad yang lalu sekitar satu milyard. Sekarang sekitar sudah lebih dari 6 milyard Bagaimana kita dapat bertambah lima milyard bila tidak ada ruh-ruh baru diciptakan. Sesungguhnya bila konsep reinkarnasi adalah benar, jumlah penduduk tidak akan lebih dari dua orang, sebab pada mulanya hanya ada dua ruh manusia yaitu Adam dan Hawa. [Radhin El-Maujudy Goes, Alif Jum'an Azend]. - Tafsir Ibnu Katsir ุชูุณูŠุฑ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุฃุถูˆุงุก ุงู„ุจูŠุงู† ููŠ ุฅูŠุถุงุญ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุจุงู„ู‚ุฑุขู†ูŠ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ุฃุญูŠุงูƒู… ุซู… ูŠู…ูŠุชูƒู… ุซู… ูŠุญูŠูŠูƒู… ุฅู† ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู„ูƒููˆุฑ ุŒ ู‚ูˆู„ู‡ ูˆู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ุฃุญูŠุงูƒู… ุŒ ุฃูŠ ุจุนุฏ ุฃู† ูƒู†ุชู… ุฃู…ูˆุงุชุง ููŠ ุจุทูˆู† ุฃู…ู‡ุงุชูƒู… ู‚ุจู„ ู†ูุฎุงู„ุฑูˆุญ ููŠูƒู… ูู‡ู…ุง ุฅุญูŠุงุกุชุงู† ุŒ ูˆุฅู…ุงุชุชุงู†ูƒู…ุง ุจูŠู†ู‡ ุจู‚ูˆ ู„ู‡ ูƒูŠู ุชูƒูุฑูˆู† ุจุงู„ู„ู‡ ูˆูƒู†ุชู… ุฃู…ูˆุงุชุง ูุฃุญูŠุงูƒู… ุซู… ูŠู…ูŠุชูƒู… ุซู… ูŠุญูŠูŠูƒู… ุซู… ุฅู„ูŠู‡ ุชุฑุฌุนูˆู† [ 2 \ 28 ] ูˆู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู‚ุงู„ูˆุง ุฑุจู†ุง ุฃู…ุชู†ุง ุงุซู†ุชูŠู† ูˆุฃุญูŠูŠุชู†ุง ุงุซู†ุชูŠู† ุงู„ุขูŠุฉ [ 40 \ 11 ] . ูˆู†ุธูŠุฑ ุขูŠุฉ " ุงู„ุญุฌ " ุงู„ู…ุฐูƒูˆุฑุฉ ู‡ุฐู‡ ู‚ูˆู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุŒ ููŠ " ุงู„ุฌุงุซูŠุฉ " ู‚ู„ ุงู„ู„ู‡ ูŠุญูŠูŠูƒู… ุซู… ูŠู…ูŠุชูƒู… ุซู… ูŠุฌู…ุนูƒู… ุฅู„ู‰ ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ ู„ุง ุฑูŠุจ ููŠู‡ [ 45 \ 26 ] ุŒ ูˆูƒูุฑ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุงู„ู…ุฐูƒูˆุฑ ููŠ ู‡ุฐู‡ ุงู„ุขูŠุฉ ููŠ ู‚ูˆู„ู‡ ุฅู† ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู„ูƒููˆุฑ ู…ุน ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุฃุญูŠุงู‡ ู…ุฑุชูŠู† ุŒ ูˆุฃู…ุงุชู‡ ู…ุฑุชูŠู† ุŒ ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ุฏู„ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุนู„ู‰ ุงุณุชุนุจุงุฏู‡ ูˆุฅู†ูƒุงุฑู‡ ู…ุน ุฏู„ุงู„ุฉ ุงู„ุฅู…ุงุช ุชูŠู† ูˆุงู„ุฅุญูŠุงุกุชูŠู† ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆุจุงู„ุฅูŠู…ุงู† ] ุต 298 ] ุจุงู„ู…ุญูŠูŠ ุงู„ู…ู…ูŠุช ุŒ ูˆุนุฏู… ุงู„ูƒูุฑ ุจู‡ ููŠ ู‚ูˆู„ู‡ ูƒูŠู ุชูƒูุฑูˆู† ุจุงู„ู„ู‡ ูˆูƒู†ุชู… ุฃู…ูˆุงุชุง ูุฃุญูŠุงูƒู… ุงู„ุขูŠุฉ [ 2 \ 28 ] . LINK DISKUSI
Wkwkwkngaku Ustadz๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ๐Ÿคฃ. Katanya tidak ada dalam al qur'an yang sejalan dengan Hadist diatas yang menjelaskan tentang menutup aurat. PADAHAL KALAU DIA BENARยฒ USTADZ DIA AKAN JAUH LEBIH TAU DI BANDING KITA YANG AWAM. BAHWA BEGITU BANYAK AYAT DAN HADIST YANG MENJELASKAN TENTANG ITU. WONG EDAN JADI TAD. Balas Hapus ๏ปฟloading...Terdapat perbedaan yang menonjol antara hadis dan Al-Quran dari segi redaksi dan cara penyampaian atau penerimaannya. Foto/Ilustrasi Dok SINDOnews Al-hadits didefinisikan oleh pada umumnya ulama -seperti definisi Al-Sunnah- sebagai "Segala sesuatu yang dinisbahkan kepada Muhammad SAW , baik ucapan, perbuatan dan taqrir ketetapan, maupun sifat fisik dan psikis, baik sebelum beliau menjadi nabi maupun sesudahnya." Muhammad Quraish Shihab dalan bukunya berjudul " Membumikan Al-Quran , Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat" menjelaskan bahwa ulama ushul fiqh, membatasi pengertian hadis hanya pada "ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan hukum"; sedangkan bila mencakup pula perbuatan dan taqrir beliau yang berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai Al-Sunnah. Baca Juga Pengertian hadis seperti yang dikemukakan oleh ulama ushul tersebut, dapat dikatakan sebagai bagian dari wahyu Allah SWT yang tidak berbeda dari segi kewajiban menaatinya dengan ketetapan-ketetapan hukum yang bersumber dari wahyu itu, ulama tafsir mengamati bahwa perintah taat kepada Allah dan Rasul-Nya yang ditemukan dalam Al-Quran dikemukakan dengan dua redaksi berbeda. Pertama adalah Athi'u Allah wa al-rasul, dan kedua adalah Athi'u Allah wa athi'u al-rasul. Perintah pertama mencakup kewajiban taat kepada beliau dalam hal-hal yang sejalan dengan perintah Allah SWT; karena itu, redaksi tersebut mencukupkan sekali saja penggunaan kata athi'u. Perintah kedua mencakup kewajiban taat kepada beliau walaupun dalam hal-hal yang tidak disebut secara eksplisit oleh Allah SWT dalam Al-Quran, bahkan kewajiban taat kepada Nabi tersebut mungkin harus dilakukan terlebih dahulu -dalam kondisi tertentu- walaupun ketika sedang melaksanakan perintah Allah SWT, sebagaimana diisyaratkan oleh kasus Ubay ibn Ka'ab yang ketika sedang sholat dipanggil oleh Rasul SAW. Itu sebabnya dalam redaksi kedua di atas, kata athi'u diulang dua kali, dan atas dasar ini pula perintah taat kepada Ulu Al-'Amr tidak dibarengi dengan kata athi'u karena ketaatan terhadap mereka tidak berdiri sendiri, tetapi bersyarat dengan sejalannya perintah mereka dengan ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya. Perhatikan Firman Allah dalam QS 459. Menerima ketetapan Rasul SAW dengan penuh kesadaran dan kerelaan tanpa sedikit pun rasa enggan dan pembangkangan, baik pada saat ditetapkannya hukum maupun setelah itu, merupakan syarat keabsahan iman seseorang, demikian Allah bersumpah dalam Al-Quran Surah Al-Nisa' ayat di sisi lain, kata Quraish Shihab, harus diakui bahwa terdapat perbedaan yang menonjol antara hadis dan Al-Quran dari segi redaksi dan cara penyampaian atau penerimaannya. Baca Juga Quraish Shihab menjelaskan dari segi redaksi, diyakini bahwa wahyu Al-Quran disusun langsung oleh Allah SWT. Malaikat Jibril hanya sekadar menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, dan beliau pun langsung menyampaikannya kepada umat, dan demikian seterusnya generasi demi generasi. Redaksi wahyu-wahyu Al-Quran itu, dapat dipastikan tidak mengalami perubahan, karena sejak diterimanya oleh Nabi, ia ditulis dan dihafal oleh sekian banyak sahabat dan kemudian disampaikan secara tawatur oleh sejumlah orang yang -menurut adat- mustahil akan sepakat dasar ini, wahyu-wahyu Al-Quran menjadi qath'iy al-wurud. Ini, berbeda dengan hadis, yang pada umumnya disampaikan oleh orang per orang dan itu pun seringkali dengan redaksi yang sedikit berbeda dengan redaksi yang diucapkan oleh Nabi SAW. Di samping itu, diakui pula oleh ulama hadis bahwa walaupun pada masa sahabat sudah ada yang menulis teks-teks hadis, namun pada umumnya penyampaian atau penerimaan kebanyakan hadis-hadis yang ada sekarang hanya berdasarkan hafalan para sahabat dan tabi'in. Ini menjadikan kedudukan hadis dari segi otensititasnya adalah zhanniy demikian, itu tidak berarti terdapat keraguan terhadap keabsahan hadis karena sekian banyak faktor - baik pada diri Nabi maupun sahabat beliau, di samping kondisi sosial masyarakat ketika itu, yang topang-menopang sehingga mengantarkan generasi berikut untuk merasa tenang dan yakin akan terpeliharanya hadis-hadis Nabi SAW. Baca Juga Fungsi Hadis terhadap Al-QuranAl-Quran menekankan bahwa Rasul SAW berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah QS 1644. Penjelasan atau bayan tersebut dalam pandangan sekian banyak ulama beraneka ragam bentuk dan sifat serta fungsinya.'Abdul Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar, dalam bukunya Al-Sunnah fi Makanatiha wa fi Tarikhiha menulis bahwa Sunnah mempunyai fungsi yang berhubungan dengan Al-Quran dan fungsi sehubungan dengan pembinaan hukum syara'.

Hadis berfungsi untuk menjelaskan (bayan) serta menguatkan hukum-hukum yang terdapat dalam al-Qurโ€™an. Fungsi hadis terhadap al-Qurโ€™aฤn dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Menjelaskan ayat-ayat al-Qurโ€™an yang masih bersifat umum; Memperkuat pernyataan yang ada dalam al-Qurโ€™an; Menerangkan maksud dan tujuan ayat yang ada dalam al-Qur

Untuk menghafal Al-Qur'an dengan mudah dan berkualitas memerlukan suatu metode untuk mencapai kasuksesan dalam menghafal Al-Qur'an. Salah satu metode yang mudah dan sesuai dengan kebutuhan tiap individu adalah metode At-Taisir, yang di gagas oleh Ustadz Adi Hidayat, pada tahun 2018.
Quraish Shihab: Al-Quran dan Hadis Tidak Mengatakan Begitu. Menerima ketetapan Rasul SAW dengan penuh kesadaran dan kerelaan tanpa sedikit pun rasa enggan dan pembangkangan, baik pada saat ditetapkannya hukum maupun setelah itu, merupakan syarat keabsahan iman seseorang, demikian Allah bersumpah dalam Al-Quran Surah Al-Nisa ' ayat 65.

Artinya : โ€œSebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.โ€ (QS. Al Anbiya : 104) Dan orang yang pertama kali dikeluarkan dari kubur dengan pakaian (ketika meninggalnya) pada hari kiamat adalah Ibrahim.โ€ HR.

.
  • zoy02hpe4h.pages.dev/253
  • zoy02hpe4h.pages.dev/77
  • zoy02hpe4h.pages.dev/318
  • zoy02hpe4h.pages.dev/6
  • zoy02hpe4h.pages.dev/141
  • zoy02hpe4h.pages.dev/94
  • zoy02hpe4h.pages.dev/19
  • zoy02hpe4h.pages.dev/217
  • zoy02hpe4h.pages.dev/114
  • reinkarnasi dalam al qur an dan hadits